Dalam sebuah kitab hadits yang bernama Al-Mustadrak ‘Alas Shahihain susunan Al-Hakim yaitu sebuah kitab hadits yang menampilkan hadits – hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim yang tidak ditampilkan dalam kitab sahih keduanya, disebutkan : “Rasulullah Saw bersabda ; Aku adalah kotanya ilmu, sedangkan ‘Ali adalah pintunya. Maka barangsiapa yang ingin masuk kota, datangilah pintu itu”. (Berkata Al-Hakim, ini adalah hadits yang sahih sanad – sanadnya, akan tetapi Al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya – memasukan kedalam kitab keduanya – hadits no 4612, Al-Mustadrak ‘Alas Shahihain, Juz 10, hal 442)

Sebagai seorang sahabat Rasulullah Saw yang gagah berani dalam setiap medan peperangan, Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah tidaklah diragukan lagi. Banyak riwayat yang menceritakan akan hal itu. Namun sosok beliau sebagai orang yang disebut oleh Rasulullah Saw “Babul ‘Ilmi” atau pintunya ilmu mungkin kita masih sedikit yang pernah mendengar atau membaca beberapa kisah tentang kecerdasannya itu.

Suatu hari ada ahli matematik Yahudi mendatangi beliau ingin menguji kepiawiannya dalam bidang matematik. Ia begitu yakin jika Sayidina ‘Ali Karramallahu wajhah tidak akan dapat menjawab soal yang akan ia ajukan. Yahudi itu berharap Sayidina ‘Ali Karramallahu wajhah akan dapat dipermalukan dihadapan umum karenanya. Oleh sebab itu ia kemudian bertanya kepada beliau,

“Wahai ‘Ali, jika benar engkau adalah pintunya ilmu maka aku akan mengajukan sebuah pertanyaan yang terkait dengan soal bilangan (matematik). Jika kau dapat menjawabnya maka aku percaya terhadap berita yang menyatakan jika engkau itu adalah pintunya ilmu. Akan tetapi jika tidak maka berita itu berarti bohong adanya”.

“Soal apakah yang ingin kau tanyakan?”

“Begini, beritahukanlah kepadaku bilangan berapakah yang jika dibagi 1 sampai dengan 10 ketemunya adalah bilangan bulat?”

Beberapa sahabat yang mendengarnya sempat termangu – mangu cemas. Jangan – jangan sahabat ‘Ali ra tidak akan dapat menjawabnya. Karena hal yang ditanyakan tidak terkait dengan soal – soal diniyyah. Sementara disisi lain, si Yahudi senyum – senyum simpul mengejek, karena ia begitu yakin jika sahabat ‘Ali ra tak akan mampu menjawabnya.

Namun bukan sahabat ‘Ali kalau tak mampu menjawabnya. Sambil tersenyum beliau bertanya kepada orang Yahudi itu,

“Hanya itu pertanyaanmu??”

Yahudi itu menjawab dengan muka kecut, “Ya!”

“Oh, jika cuma itu maka yang demikan tersebut adalah hal yang mudah. Coba kamu ambil jumlah hari rata – rata dalam satu minggu, kemudian kamu kalikan dengan jumlah hari rata – rata dalam satu bulan, lalu kamu kalikan lagi dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Maka kamu akan ketemukan bilangan yang kamu cari”.

Yahudi itupun kemudian berfikir, jumlah hari rata – rata dalam satu minggu adalah 7. Jumlah hari rata – rata dalam satu tahun adalah 30. Jumlah bulan dalam satu tahun ada 12 bulan. Jika bilangan – bilangan tersebut dikalikan ; 7 X 30 X 12 maka akan ketemu 2520. Dan ternyata apa yang dikatakan oleh sahabat ‘Ali ra itu ternyata benar. Karena jika ;

* 2520 : 1 akan ketemu 2520
* 2520 : 2 akan ketemu 1260
* 2520 : 3 akan ketemu 840
* 2520 : 4 akan ketemu 630
* 2520 : 5 akan ketemu 504
* 2520 : 6 akan ketemu 420
* 2520 : 7 akan ketemu 360
* 2520 : 8 akan ketemu 315
* 2520 : 9 akan ketemu 280
* 2520 : 10 akan ketemu 252

Subhanallah. Begitu taktis Sahabat ‘Ali Karramallahu wajhah menjawab. Dan jawaban ini menjadikan Yahudi betekuk lutut serta membenarkan tanda – tanda jika Sayidina ‘Ali Karramallahu wajhah adalah pintunya ilmu.


0 komentar

Posting Komentar